KUNINGAN ONLINE – Perpustakaan Umun Daerah Kuningan atau biasa disebut Perpustakaan Prof. Dr. Edi S. Ekadjati, terletak di Jl. Siliwangi No. 216 C, Purwawinangun, Kuningan, Jawa Barat menyediakan banyak buku dari berbagai jenis.
Beragam buku tersedia, ada 9.213 judul buku, jumlah yang cukup lengkap untuk warga Kuningan mencari buku. Jenis buku yang tersedia, yaitu buku filsafat, buku kesusasteraan fiksi dan nonfiks, buku seni dan olahraga, buku teknologi mekanik, buku ilmu terapan, peternakan, manajemen, ilmu sosial dan ada rak khusus untuk buku yang ditulis oleh penulis Kuningan. Keberadaan buku ini diharapkan bisa berdampak kepada masyarakat.
“Pemerintah Kuningan sudah menyediakan banyak sekali buku untuk menunjang pengembangan skill masyarakat, seperti tersedia buku peternakan agar masyarakat bisa menerapkan ilmu yang ada di buku,” ungkap Aep Saepuloh, Kasi Layanan Perpustakaan Umum Daerah Kuningan, Kamis (10/12/2020).
Dia menerangkan, ada juga pelayanan khusus yang akan didapatkan oleh anggota perpustakaan, seperti meminjam buku ke rumah.
Tak sulit mendaftar jadi anggota, kata Aep, hanya menyerahkan fotocopy KTP domisili Kuningan atau kartu mahasiswa dari kampus yang ada di Kuningan, perpustakaan ini diperuntukkan seluruh masyarakat Kuningan.
“Data yang terkumpul sampai 2019 ada sekitar 637.500 pengunjung yang datang ke perpustakaan, setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan pengunjung, tapi semenjak pandemi jumlah pengunjung semakin memurun,” kata Aep.
Dia menyebutkan, terkait Covid-19 Pepustakaan Umum Daerah Kuningan menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah, seperti menyediakan tempat cuci tangan di luar perpustakaan, pengunjung diwajibkan memakai masker, dan tempat baca yang menerapkan social distancing.
Perpustakaan ini, Aep menjelaskan, dikelola oleh Dinas Kearsiapan dan Perpustakaan Kabupaten Kuningan. Selain menyediakan buku dan tempat buku yang nyaman, terkadang di perpustakaan ini mengadakan pembinaan untuk pengelolaan data perpustakaan dalam bentuk bimbingan teknis (bimtek) kepada pihak sekolah dan desa desa yang akan membangun pojok baca.
“Ada juga acara workshop bedah buku, dan yang terakhir ada penyuluhan dan pembinaan duta baca yang terpilih,” jelasnya.
Sementara, Edi menambahkan, Pemerintah Kuningan melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan membuat gerakan Bercahaya (Kuningan belajar dan membaca sepanjang hayat), hal konkret yang dilakukannya adalah menerapkan membaca 15 menit sebelum melaksanakan apa pun.
“Gerakan Bercahaya ini tujuannya untuk meningkatkan literasi warga Kuningan, jadi diterapkanlah sebelum kerja, sebelum sekolah, sebelum tidur atau sebelum melakukan kegiatan apa pun untuk membaca, mau membaca buku, koran, atau pun berita yang ada diinternet,” pungkasnya. (Ida/Mgg)