KUNINGAN ONLINE – Beredar kabar bahwa hubungan Bupati Kuningan Acep Purnama dan Wakil Bupati M Ridho Suganda tidak harmonis paska pelaksanaan mutasi ratusan Pejabat Eselon III dan IV, Jumat (12/3) di Pendopo Kuningan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, bahwa hubungan Bupati dan wakilnya itu terlihat ketika Wakil Bupati M Ridho Suganda tidak menghadiri acara mutasi ratusan pejabat. Dan dikabarkan pula Wakil Bupati akan menyerahkan fasilitas Negara kepada pemerintah daerah.
Fasilitas tersebut, diantaranya rumah dinas yang berlokasi di Jalan Aruji Kartawinata, mobil dinas, dan yang lainnya.
Saat dikonfirmasi kepada Wakil Bupati Ridho Suganda Senin (15/3) pagi. Wabup Ridho Suganda membenarkan bahwa dirinya telah keluar dari rumah dinas yang ditempatinya.
“Enggak kang, udah di luar nih,” jawab Wabup Ridho singkat saat dihubungi media terkait keberadaannya di rumah dinas.
Sementara, saat dimintai keterangan Bupati Kuningan Acep Purnama usai menghadiri kegiatan Sosialisasi Revitalisasi Pasar Kepuh di Bank BJB terkait Wakilnya yang menyerahkan mobil dinas dan yang lainnya.
“Sudah diserahkan? Saya Belum tahu tuh, kalau itu, cuman saya dengar dari berita-berita dan juga saya membaca berita dari salah satu surat kabar,” kata Acep kepada wartawan, Senin (15/3).
Diterangkan Acep, karena beliau merasa tidak difungsikan sehingga beliau mengambil keputusan mengembalikan fasilitas dan sebagainya.
“Sebetulnya bagi saya, menyikapi arif dan bijaksana saja. Saya menyayangkan kalau ada sikap kenegarawanan dari seorang pejabat yang sampai beraksi seperti itu,” tandasnya.
Apa sih, lanjut Acep, semuanyakan masih bisa dikompromikan dan dimusyawarahkan. Dan kalau misalnya bicara tupoksi semuanya sudah jelas.
“Kita berangkat terpilih dari bupati dan wakil bupati satu paket,” lanjutya.
Didukung dan diusung oleh teman-teman partai lain, itu yang harus kita wujudkan dalam bentuk pertanggungjawaban dengan bekerja-bekerja dengan sesuai dengan janji menuju kesejahtraan.
Kemudian, pencapaian yang dituangkan dalam visi dan misi, apa tidak lebih baik seperti itu?.
Acep mengatakan, kalau ada hal-hal yang kurang berkenan. Apa sih susahnya dan selama ini kan baik-baik saja.
“Untuk masalah yang tadi ya pada prinsipnya saya tidak akan menyikapi persolaan ini dengan berlebihan kita Arif dan harus bijaksana saja,” tandasnya lagi.
Dikatakan Acep, kalau hari ini ada penyerahan inventaris barang-barang atau sarana prasarana baik mobil dan yang lainnya, ia tidak mempermasalahkan dan tidak melarang.
Terkait masalah sikap Edo seperti itu, apakah bupati akan memanggil, Bupati Acep hanya menjawab masalah itu nanti.
Acep mengaku sejak mutasi tidak pernah bertemu. Mengenai komunikasi selama ini baik –baik saja. Bahkan, sebelumnya ia menelpon terkait tidak bisa hadir pada saat ada acara dirjen dari kemendes.
“Saya menelpon, Pak Wabup saya mau kejakarta, tolong hadirin acara dirjen dari kemendes,” jelasnya.
Kalau ada isu, pak Wabup ke DPP, Acep mengatakan iya silahkan. Selanjutnya terkait ada Pihak ketiga yang mengacak-acak, Acep menuturkan, kalau mencari pihak ketiga dalam hidup dan kehidupan serta dalam tatanan apapun juga sekarang ada.
“Ada pihak kita, ada diantara kami dan pihak yang lain. Apakah itu pihak ketiga, pihak keempat, pihak ketujuh itu masa bodo bagi Saya. Tapi bagi Saya, harus memegang prinsip yang teguh, karena kitalah adalah bagian dari yang diberikan amanah. Itu konsekuensinya harus diterima lahir batin dalam jabatan apapun,” pungkasnya. (OM)