KUNINGAN ONLINE – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan mendistribusikan air bersih bagi warga Desa Cihanjaro Kecamatan Karangkancana.
Pasalnya, selama tiga bulan lebih warga Desa Cihanjaro mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang. Untuk memenuhi kebutuhan air, warga terpaksa harus mencari sumber air yang itupun sulit didapatkan.
Sutini salah seorang warga mengaku sudah tiga bulan lebih desanya krisis air bersih. Selama itu Ia harus mencari air dari penampungan yang disediakan oleh pemerintah desa.
“Sudah tiga bulan kekeringan, cari air kemana aja yang ada tapi itu juga susah sekali,” kata Sutini saat ditemui di lokasi, Kamis (24/09/2020).
Air bersih bisa saja didapatkan warga dengan cara membeli. Namun Sutini mengaku tidak mungkin membeli air bersih karena keterbatasan biaya.
“Kalau beli itu Rp 500 ribu satu tangki 5.000 liter, tapi jangankan buat beli air dengan harga segitu, untuk jajan aja tidak ada,” ujarnya.
Hal yang sama juga dikeluhkan Cuncun, menurutnya krisis air sudah langganan terjadi di Desa Cihanjaro. Untuk mendapat air, Raniti dan keluarganya harus mengambil air di sungai sejauh 1 kilometer.
“Ngambil airnya di sungai jalan kaki bawa ember, kalau airnya bening dipakai untuk minum, kalau keruh ya buat nyuci mandi,” kata Cuncun.
Sementara itu BPBD Kabupaten Kuningan mulai turun mendistribusikan air bersih ke Desa Cihanjaro. Sejak Rabu kemarin, belasan ribu air bersih sudah dikirim untuk warga desa di Kecamatan Karangkancana itu.
“Sudah dua hari ini kita kirim air bersih untuk warga Cihanjaro,” kata Idit anggota Pusdalops BPBD Kabupaten Kuningan.
Idit juga menyampaikan sampai dengan pertengahan bulan September ini baru Desa Cihanjaro saja yang mendapat distribusi air bersih.
Padahal tahun lalu kata Idit, di akhir bulan Juli saja sudah banyak desa di Kabupaten Kuningan yang meminta bantuan air bersih.
“Untuk pendistribusian baru di Desa Cihanjaro saja. Biasanya kalau tahun lalu di akhir Juli sudah banyak yang minta bantuan air bersih, tapi tahun alhamdulilah baru satu desa ini saja yang meminta,” pungkas Idit. (OM)