KUNINGAN ONLINE – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memberikan sosialisasi di SMAN 1 Garawangi, Selasa (15/12/2020) dengan tema yang Muda Memilih untuk menegaskan jika kaum muda juga ikut terlibat menentukan masa depan.
Hal ini berkaitan dengan pelayanan seperti apa yang akan didapatkan ketika memilih seorang pemimpin. Baik kepala desa, kepala daerah, kepala provinsi dan presiden sekalipun, kebijakan-kebijakannya akan mempengaruhi kita 5 tahun kedepan.
Menurut data dari KPU, 24,5% dari 197 juta pada pemilihan 2019 adalah anak muda. Itu berarti sekitar 48 juta pemilih adalah anak muda. Namun 50,2% anak muda memiliki tingkat partisipasi yang rendah terutama pada siswa dan mahasiswa tingkat awal.
Sangat disayangkan karena dengan jumlah sebanyak itu bisa ikut menentukan masa depan bangsa seperti apa yang diinginkan.
Komisioner Bawaslu Kuningan, Abdul Jalil Hermawan memberikan pesan, kesempatan kaum muda membiarkan orang lain membentuk masa depan atau ikut terlibat menentukan masa depan seperti apa yang diinginkan.
“Apalagi sekarang teknologi sudah maju, kita bisa mengkritisi kinerja pemerintahan di platform sosial media, seperti Twitter. Namun, kita harus menggunakan etika yang baik dan menghargai setiap pemimpinnya agar tidak terjerat hukum ITE,” ujarnya.
“Teman-teman coba keluar sedikit, sebagai siswa tugasnya bukan hanya belajar, coba keluar dan lihat fenomena sosial ada apa di sana,” lanjut Abdul. (Ida/Mgg)
