KUNINGAN ONLINE – Seda merupakan sebuah Desa yang berada di Kecamatan Mandirancan Kabupaten Kuningan Jawa Barat Indonesia. Desa yang berada di bawah kaki Gunung Ciremai itu, mayoritas penduduknya adalah bermata pencaharian sebagai buruh tani sebanyak 832 orang dan petani sebanyak 436 orang.
Menurut salah satu anggota kelompok 45 kuliah kerja nyata (KKN) Uniiversitas Kuningan (Uniku) Berliyana Dewi Fuji Astuti pada KuninganOnline.Com, Selasa (25/08/2020), mengatakan, Desa Seda sendiri karena berada dibawah kaki Gunung Ciremai, Desa Seda akan dikembangkan menjadi Desa Wisata karena memiliki sejuta potensi besar akan kekayaan alam yang sangat luarbiasa.
“Beberapa diantaranya akan adanya pembangunan wisata pertanian buah dan sayur, wisata alam, wisata air, bumi perkemahan, dan terutama wisata kopi,” katanya.
Lebih jauh, sambung mahasiswi program studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) Uniku, menjelaskan, bahwa Desa Seda ini memiliki luas perkebunan kopi yang luas. “Selain itu, kopi Seda juga pernah menjadi kopi terfavorit saat acara ‘Seren Taun sekaligus Hari Tani Nasional’ loh. Namun, masih minim warga yang mengolah kopi padahal kopi ini merupakan sumber daya terbesar di Seda,” jelasnya.
Dikarenakan KKN Tematik Kewirausahaan dengan menggali potensi-potensi yang ada di Desa, maka kelompok 45 KKN Uniku tertarik untuk membuat inovasi olahan dari kopi.
“Produk “Kocokbro” dan “Cokoas” ini merupakan produk olahan dari KOAS (Kopi Asli Seda). Kocokbro dan Cokoas ini adalah inovasi cara baru untuk menikmati kopi,” ungkapnya.
Untuk ‘Kocokbro’ itu sendiri, merupakan brownies dengan bentuk yang tipis seperti kripik dengan perpaduan cita rasa manis dari coklat dan kopi menjadi satu sehingga cocok untuk dijadikan camilan atau teman untuk minum teh atau kopi. Kocokbro ini dibandrol dengan harga 13 ribu.
“Sedangkan, ‘Cokoas’ itu sendiri adalah coklat yang didalamnya terdapat selai kopi dengan citarasa yang unik cocok untuk menemani hari santai kamu ini hanya dibandrol dengan harga 10 ribu loh. Dengan harga yang terjangkau, kamu sudah bisa menikmati cemilan unik dengan kualitas yang sangat bagus,” jelasnya.
Diakhir keteraangannya, ujar dara cantik itu, menerangkan, bahwa selain untuk mengembangkan produk dari KOAS, ‘Kocokbro’ dan ‘Cokoas’ ini, diharapkan dapat menjadi oleh-oleh dari Desa Seda yang sedang dalam tahap pengembangan menjadi Desa Wisata. “Diharapkan dapat membantu perekonomian warga dengan UMKM yang terpaksa mesti gulung tikar dikarenakan pandemic,” terangnya. (AS)