KUNINGAN ONLINE – Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kabupaten Kuningan melaksanakan pelatihan Kifayah bagi 32 orang se-kabupaten, di Aula Masjid At-Taufik Kuningan Islamic Center, Jl Ir Soekarno, Sabtu (12/6).
Kepala Subbagian Bina Mental Spiritual Bagian Kesra Setda Kuningan, Wibawa Gumbira menyampaikan, pelatihan Kifayah merupakan program rutin yang dilaksanakn Subbag BMS Kesra Setda Kab.Kuningan. Dimana program tersebut, dilaksanakan 3 angkatan setiap tahunnya.
“Alhamdulillah seluruh peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan kifayah sekarang ini, sudah punya dasar dan tinggal meneruskan atau menguatkan kembali,” ujar Gugum sapaan akrabnya.
Pihaknya berharap, setelah mengikuti pelatihan. Para peserta dapat melakukan penyelenggaraan jenazah lebih profesional sesuai dengan syariat-syariat Islam.
Sementara, Kepala Bagian Kesra Setda Nunung Nurjati menerangkan, kegiatan pelatihan Kifayah kali ini di ikuti sebanyak 32 peserta perwakilan dari masing-masing kecamatan.
“Iya peserta 32 orang, sesuai jumlah kecamatan di Kabupaten Kuningan. Adapun Narasumbernya yakni, Tim Ahli Pemulasaraan Jenazah Covid 19 RSUD 45 dan Kyai Haji Abdul Azis Amrullah,” terangnya.
Ditempat yang sama, Sekretaris Daerah Dian Rahmat Yanuar mengatakan, Pemkab Kuningan melalui Bagian Kesra hingga saat ini masih tetap istiqamah dalam menjalankan kegiatan Pelatihan Kifayah.
“Kami sangat berharap dengan pelatihan ini, dapat menambah dan mengembangkan wawasan tentang penyelenggaraan jenazah yang harus dimunculkan di tengah-tengah masyarakat secara berkesinambungan,” kata Dian.
“Menggelar pelatihan jenazah sangat penting dilaksanakan, mengingat di era globalisasi seperti sekarang ini, generasi muda sibuk dengan urusannya masing-masing, sehingga mereka tidak tau betapa pentingnya penyelenggaraan jenazah ini,” tambahnya.
Ia juga mengungkapkan, bahwa masalah tata cara penyelenggraan jenazah, memang cukup sulit ditemui di tengah-tengah masyarakat, terutama bagi generasi muda. Menurutnya, saat ini hanya beberapa kalangan generasi muda saja yang peduli terhadap bidang keumatan, terutama dalam penyelenggaraan jenazah.
“Akibatnya untuk melaksanakan fardu kifayah, biasanya didominiasi oleh para orang tua. Padahal, penyelenggaraan jenazah tidak akan pernah berhenti selama umat islam masih ada,” pungkasnya. (OM)