KUNINGAN ONLINE – Kuningan, Jawa Barat, daerah yang dikelilingi oleh perbukitan ini memiliki lahan persawahan yang sangat luas, tak heran jika sebagian besar profesi warga Kuningan adalah petani yang menanam padi.
Dalam menanam padi memerlukan pupuk agar terhindar hama sehingga akhirnya bisa menghasilkan kualitas padi yang baik. Namun, penggunaan pupuk yang sering dengan dosis yang tinggi dapat berakibat buruk teradap lingkungan dan mengurangi efisiensi kegunannya.

Melansir dari website Epetani.com, cara meningkatkan efisensi kegunaan pupuk adalah dengan mengelola pupuk sesuai kebutuhan tanaman dan kondisi lahan agar produktivitasnya juga meningkat.
Dalam prakteknya di sawah, ketepatan pemupukan dapat ditingkatkan melalui tiga cara yaitu, pupuk disebar rata dengan dicampur lumpur, misalnya melakukan pemupukan bersamaan dengan menggaru sawah sehingga tidak ada pupuk yang terbuang.
Cara kedua, pemupukan dilakukan pada saat air tidak mengalir, tapi tanah dalam keadaan macak sehingga pupuk dapat cepat larut dan diserap oleh tanah. Terakhir, awasi penetapan kebutuhan dan waktu aplikasi pupuk melalui alat bantu, seperti Bagan Warna Daun (BWD).
BWD adalah alat bantu pengukuran dosis pemupukan. Terdapat empat kotak skala warna pada BWD, mulai warna hijau muda hingga hijau tua yang dijadikan dasar penilaian warna daun padi.Ketetapannya, semakin hijau muda daunnya, maka tanaman padi membutuhkan pupuk. Begitupun sebaliknya, semakin hijau tua daunnya maka kebutuhan pupuknya sudah terpenuhi.
Tips dan trik pemupukan memerhatikan BWD dengan pupuk yang digunakan adalah Urea, SP-36, dan KCI untuk lahan satu hektar, ketentuannya Pupuk Nitrogen (Urea) : 200 kg – 250 kg; Pupuk Phospor (SP36) : 100 kg – 150 kg; Pupuk Kalium (KCl) : 75 kg – 100 kg.
Sehari sebelum menanam padi, sebarkan pupuk SP-36 hingga 100%, lalu setelah tanaman padi berumur 7 hari, sebarkan pupuk urea sebanyak 30% dan KCI 50%.
Setelah itu, lakukan pengecekan seminggu sekali, hal yang harus diperhatikan adalah warna daun, sesuaikan dengan BWD, jika warna daun menunjukan membutuhkan pupuk maka sebarkan 10% pengecekan ini harus dilakukan secara berkala selama 40 hari. Untuk sisa pupuk KCI bisa ditambahkan ketika tanaman padi berumur 30 hari.
Hasil penelitian menunjukan, penggunaan Bagan Warna Daun (BWD) dalam kegiatan pemupukan dapat menghemat pupuk urea sebanyak 15 -20% dari takaran yang biasanya digunakan petani tanpa menurunkan hasil padinya. Sebaiknya para petani menggunakan BWD untuk ketepatan dosis pupuknya. (Ida/Mgg)