KUNINGAN ONLINE – Diusia setengah abad, perguruan Pencak Silat Bima Suci telah banyak melahirkan para atlit yang potensial dan meraih prestasi yang gemilang.
Ditahun emas ini, Bima Suci menyelenggarakan Gebyar Milad ke 50 yang dihadiri oleh Bupati Kuningan, Anggota DPR RI Komisi III H. Muhammad Nurdin, Sekaligus Dewan Pelindung Perguruan Pencak Silat Bima Suci, Sekretaris DPRD Kuningan H. Mochamad Nurdijanto, Ketua IPSI Kabupaten Kuningan Ukas Suharfaputra, Jajaran unsur Forkompinda, Para Guru Besar Perguruan Pencak Silat Bima Suci, dan Para Dewan Guru Perguruan Pencak Silat Bima Suci.
Ketua Panitia, Sopyan Pamungkas menyampaikan 50 tahun Bima Suci kali ini mengangkat tema ‘Kulturisasi Adab Menuju Modernisasi Kulturisasi Organisasi’.
“Perguruan pencak silat Bima Suci tetap mengedepankan budaya adab yang taat terhadap guru dan semua norma yang telah tertanam dalam diri, juga memiliki semangat agar organisasi ini menjadi organisasi modern, yang tetap eksis mengikuti perkembangan zaman, tetapi bersinergi dengan pemerintah dan semua pihak demi kemajuan dan presatasi pencak silat Indonesia,” tuturnya, di GOR Ewangga, Sabtu (11/3/2023).
Sementara itu Anggota DPR RI Komisi III H. Muhammad Nurdin, sekaligus Dewan Pelindung Perguruan Pencak Silat Bima Suci mengungkapkan rasa bangga, P
perguruan ini telah banyak berkiprah di dunia persilatan, baik Nasional maupun International, dengan mendapat medali emas, di Sea Games Brunei Darussalam tahun 1999 dan d PON surabaya pada tahun 2000 yang diraih oleh Cecep Azis Ramdhani.

“Maka pada Milad ke-50 tahun perguruan pencak silat Bima Suci ini, mengucapkan banyak terimakasih kepada Bupati dan Pemerintah Kabupaten Kuningan yang telah memberikan dukungan penuh kepada yayasan Bima Suci berupa fasilitas tempat padepokan untuk berlatih para atlit bima suci,” ungkap Nurdin.
Ditempat yang sama Bupati Kuningan, Acep Purnama mengucapkan selamat dan sukses atas terselenggaranya acara Gebyar Dalam Peringatan Milad Ke 50 Tahun bagi Perguruan Pencak Silat Bima Suci Kuningan.
Diusianya yang mencapai setengah abad ini bukan waktu yang sebentar, tetapi usia yang sangat matang dan luar biasa sekali, membuktikan eksistensi Bima Suci sebagai paguron silat yang diperhitungkan, patut juga kita banggakan atas konsistensi Bima Suci dengan karya-karyanya yang telah dihasilkan.
“Semoga Bima Suci ke depan dapat menjadi paguron silat yang utuh dalam memegang prinsip kultural, serta sebagai paguron pelestari seni budaya bangsa, kemudian memegang teguh nilai luhur akhlak dan adab yang telah diajarkan para leluhur Bima Suci namun tetap memiliki sistem modern dengan mengedepankan profesionalisme dan pengabdian,” terangnya.
Pihaknya berpesan, bahwa zaman boleh berubah, dengan status apapun saat ini namun kita tetap keluarga besar Bima Suci, meski tinggal dimanapun dan kapanpun, warna rambut boleh berganti, namun dalam tubuh tetap mengalir darah Bima Suci.
“Tetap pertahankan nilai luhur kebimasucian, tetap menjadi manusia yang bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.