KUNINGAN ONLINE – Munculnya kluster Pontren Husnul Khotimah (HK), dimana 46 santrinya terkonfirmasi positif Covid-19. Bupati Kuningan H Acep Purnama mengaku terkejut, dan menyebut bahwa munculnya kluster HK bukanlah hal yang kecil.
Hal itu disampaikan Bupati Acep, usai memimpin rapat percepatan penanganan Covid-19, paska munculnya kluster HK, di Pendopo Pemkab Kuningan, Kamis (24/9/2020) malam.
Acep menghimbau kepada pihak pondok agar segera melakukan langkah-langkah konkrit dengan mulai mengisolasi para santri yang diketahui terpapar Covid-19 di tempat isolasi yang baik dan sesuai standar penanganan.
“Kami pun menyediakan rumah sakit, termasuk Instalasi Darurat Covid-19 RSUD 45 (eks RSCI) jika ingin digunakan untuk isolasi para santri yang terdeteksi positif Covid-19,” ujarnya.
Bupati menginstruksikan, agar untuk pembelajaean tatap muka di lingkungan Pesantren HK bisa dihentikan sementara. Bahkan untuk para santri yang sehat, Bupati berharap agar bisa dipulangkan ke rumah dulu.
“Bisa dengan cara dijemput orangtua santri agar bisa pulang ke rumah masing-masing dulu,” kata Bupati.
Penghentian pembelajaran tatap muka di pondok pesantren, ujarnya, juga diberlakukan pada pondok-pondok pesantren lainnya yang ada di wilayah Kabupaten Kuningan.
“Bagi pesantren yang telah ada tatap muka, dimohon meninjau ulang kebijakannya. Saya yakin, langkah-langkah tersebut adalah yang terbaik, tidak ada pilihan lain, agar semua sehat dan normal kembali,” ucapnya.
Lalu, penanganan secara mendalam, pihak GTPP Covid-19 Kuningan, mulai Jum’at (25/9) akan melakukan deteksi dan tracing terhadap kontak santri dengan lingkungan luar pesantren. Seperti aktifitas santri jajan di warung, catering, dan laundry.
“Munculnya kluster HK ini sesuatu yang mengagetkan kami dan tidak bisa dianggap biasa, tapi luar biasa, dengan jumlah yang terpapar cukup banyak,” kata Acep.
Ditanya terkait kekhawatiran dengan munculnya kluster HK ini, level kewaspadaan Kuningan akan meningkat jadi Zona Merah, Bupati mengaku belum bisa memprediksi ke sana.
“Yang jelas setiap ada peningkatan kasus positif, kita tidak menutup-nutupi dan langsung dilaporkan ke Pak Gubernur. Juga kepada pihak GTPP Provinsi dan pusat,” ujarnya.
Pihaknya meminta semua pihak bisa memahami dan memaklumi karena jika pandemi ini dianggap biasa tanpa penanganan serius, akan lebih besar kerugiannya.
“Tolong himbauan 3M, menggunkan masker, menjaga jarak termasuk menghindari kerumunan serta mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, harus dilaksanakan dan jadi kebiasaan saat ke luar rumah,” kata Acep Purnama Bupati Kuningan. (OM)